5 Tips Membuat Anak Betah dan Nyaman di Rumah. Diam di rumah adalah cara yang paling sederhana yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran covid 19. Di tahun 2020 tepatnya dimulai di awal maret , masyarakat Indonesia terserang pandemic . di masa pandemic tersebut pemerintah menghimbau untuk melakukan work from home (WFH) atau juga bekerja dari rumah , ada juga himbauan melakukan kegiatan ibadah di rumah dan belajar dirumah.
Dalam kondisi itu seorang anak yang biasanya melakukan kegiatan bermain keluar rumah, refreshing keluar rumah seperti ke pantai atau ke kolam renang . dan sekarang tidak bisa kemana-mana karena pandemic. Tidak bisa kita menyalahkan kalau anak –anak mengalami bosan dan juga stress seperti layaknya orang dewasa. Anak yang stress atau terdapat masalah pada kesehatan mental dapat dilihat melalui dari perilakunya.

Dokter Reisa broto Asmoro, seorang praktisi kesehatan mengatakan “ anak nggak semangat , dia merasa apa-apa tidak menarik , marahnya meledak –ledak, agresif sulit menurut, hiperaktif padahal sebelumnya nggak kayak gini , atau bisa juga mengurung diri , mudah takut, sekolah malas-malasan, “
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai orang tua supaya anak –anak jadi merasa betah dan nyaman di rumah
- Adanya Rutinitas.
kegiatan yang kacau akibat pandemic membuat anak stress dan merasa tidak nyaman. Anak-anak sudah terbiasa melakukan rutinitas di sekolah , pulang sekolah setelah itu bermain, belajar atau mengerjakan tugas dari sekolah. Orang tua menjadi peran penting untuk memberikan jadwal atau rutinitas yang sama dengan sebelum pandemi, Agar anak tidak kehilangan arah
- Membiarkan anak bermain
Menciptakan rumah yang aman dan juga nyaman . walaupun berantakan tapi tidak apa-apa yang penting aman dan nyaman buat anak. Bermain merupakan wahana anak dalam belajar dan terhibur. Adakalanya orang dewasa selalu menyepelekan aktivitas bermain , padahal perlu diketahui kalau bermain , anak dapat berlatih dalam pengembangan diri, menyelesaikan masalah, juga sebagai stimulasi secara mental.
- Melakukan sosialisasi secara virtual
Sebagai orang tua berilah kesempatan kepada anak untuk melakukan sosialisasi secara virtual. Anak dapat melakukan interaksi dengan teman sebayanya melalui media video call, zoom atau google meet. Hal seperti ini dapat mengobati kerinduan anak untuk berjumpa dengan teman sekolahnya, berbagi cerita dengan tentang aktivitas di rumah. Namun tetap dalam pengawasan orang tua.
- Orang tua perlu injak ‘ Rem’
Memang selama ini anak ditangani oleh guru di sekolah. Guru mengetahui apa yang perlu dilakukan ketika anak membuat kesalahan . tetapi karena sekolah sementara ini dilakukan dirumah ,maka tugas guru berpindah menjadi tugas orang tua .
Dr reisa mengatakan di dalam kondisi yang lelah setelah pekerjaan di kantor maupun di rumah tangga, terkadang orang tua tidak bisa mengendalikan diri dan menghukum anak atas kesalahannya .
Kalau situasinya seperti ini dokter reisa memberikan saran khususnya kepada orang tua boleh mengkritik anak tetapi hanya fokus pada kesalahannya disaat itu . orang tua jangan membawa hal lain ketika memberikan kritik .
- Optimis
Sebagai orang tua harus tetap selalu optimis dalam menghadapi pandemi , begitu juga anak. Menjadi hal yang sangat penting dalam membangun rasa percaya diri anak supaya dapat melalui masa-masa sulit saat ini bersama-sama.
Contohnya ketika mereka belajar menggunakan zoom. Ini begitu sederhana,namun berikan anak pujian. ‘ hebat lho, dulu ibu tidak bisa ‘, itu dapat membantu anak meningkatkan rasa percaya diri.





